Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Bagian 1

Materi kelas 11 SMA Semester 1: Jaringan Hewan. Jaringan Epitel dan Konektor melapisi dan mengisi tubuh.

Hewan adalah salah satu kelompok makhluk hidup yang multiseluler dan tubuhnya terbagi dalam beberapa sistem organ. Setiap sistem organ, seperti sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan lainnya tersusun oleh berbagai macam organ tunggal yang bekerjasama menunjang fungsi yang sama. Nah, organ-organ tersebut dibentuk oleh susunan jaringan yang beragam. Contoh, sistem peredaran darah memiliki organ salah satunya adalah jantung, jantung tersebut dibentuk oleh susunan jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf.

SEL HEWAN

Jaringan Hewan berbeda dari jaringan tumbuhan berdasarkan sel-sel yang menyusunnya. Apa yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan juga menyebabkan perbedaan antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan. berikut adalah gambar struktur sel hewan yang harus kamu ketahui.

Sel

Perbedaan mendasar antara jaringan hewan dan tumbuhan adalah ada tidaknya dinding sel dan plastida. Itu mengapa jaringan hewan lebih fleksibel dan dinamis, sedangkan sel tumbuhan bersifat kaku. Meski begitu, sel tumbuhan pada organ tertentu mampu melakukan fotosintesis di mana sel hewan tidak bisa sama sekali.

MACAM JARINGAN HEWAN

Jaringan Hewan terdiri atas 4 jenis, yaitu:
  1. Jaringan Epitel. Jaringan ini layaknya epidermis bagi organ-organ pada hewan. Melindungi, menerima rangsang, dan mengatur transpor zat adalah fungsi dasar jaringan ini.
  2. Jaringan Ikat. Sebagian besar isi dari organ-organ hewan adalah jaringan pengisi yang berfungsi menyimpan dan mengedarkan nutrisi dan zat sisa, serta mengokohkan bentuk organ.
  3. Jaringan Otot. Kemampuan spesial dari sebagian besar hewan adalah kemampuan untuk bergerak dan berpindah tempat. Jaringan otot bertanggung jawab atas semua pergerakan organ hewan.
  4. Jaringan Saraf. Hal istimewa yang dimiliki oleh hewan dan manusia adalah kemampuan penerimaan dan regulasi setiap stimulus yang datang dari lingkungan. Kompleksitas jaringan saraf pada hewan dan manusia menentukan kecerdasan dari spesiesnya.
Nah, setiap organ pada tubuh hewan dan manusia didukung oleh keempat jaringan di atas. Kali ini kita akan membahas tuntas dua dari jaringan tersebut, namun terbatas pada jaringan manusia saja.

Jaringan

Jaringan Epitel

Setiap organ pada hewan dilapisi di bagian terluarnya dan bagian terdalamnya oleh sebuah jaringan pelindung yang disebut epitelium. Jadi, epitel tidak hanya sebatas lapisan terluar seperti epidermis pada tumbuhan, tetapi juga lapisan terdalam yang menghadap pada rongga dari suatu organ. Jaringan ini memiliki kerapatan yang tinggi, sehingga meminimalisir masuknya benda asing tanpa terseleksi terlebih dahulu. Epitel melekat pada suatu jaringan ikat khusus yang disebut jaringan basal. Jaaringan basal bersifat kokoh dan lebih kaku, hal ini yang membuat jaringan epitel melekat kuat pada permukaan luar dan dalam suatu organ.

Jaringan Epitel memiliki 3 fungsi utama, yaitu:
  1. Perlindungan. Epitel melindungi setiap organ pada manusia dari gangguan baik gangguan fisik, kimia, maupun biologis seperti virus dan bakteri. Oleh karena itu kerapatan, ketebalan, dan sifat selektif dari jaringan epitel diperlukan untuk menunjang perlindungannya.
  2. Menerima rangsang. Sebagai jaringan terluar dari suatu organ, sudah tentu stimulus akan datang lebih dulu pada jaringan epitel. Oleh karena itu epitel memiliki fungsi untuk menerima stimulus tersebut. Modifikasi jaringan epitel permukaan menjadi reseptor stimulus menjadi pendukung bagi fungsi ini.
  3. Mengatur transpor zat. Pertukaran gas, penyerapan nutrisi, pengeluaran sisa metabolik, dan sekresi enzim, hormon, atau cairan tertentu merupakan barbagai macam aktivitas yang dilakukan oleh epitel sebagai pengatur trasnpor zat masuk dan keluar organ atau sistem.
Jaringan Epitel melapisi setiap organ pada manusia sehingga perlindungan organ tersebut terjamin. Beberapa organ memiliki janis epitel tertentu sehingga memaksimalkan fungsi yang dijalankannya. Berikut adalah daftar jenis epitel, organ tempatnya berada, serta fungsi tambahan yang dimilikinya selain dari fungsi dasar di atas.

Jenis Epitel

Bentuk

Lokasi

Fungsi

Pipih Selapis

 

Epitel

alveolus, pembuluh kapiler, glomerulus

difusi nutrisi, sisa, dan gas, serta filtrasi pada glomerulus

Pipih Berlapis

 

Epitel

epidermis kulit, dinding kerongkongan,   dinding lambung, anus

perlindungan dari goresan benda padat dan kimia

Kubus Selapis

 

Epitel

kelenjar, pembuluh darah dan limfa, tubulus nefron

pengeluaran, menahan aliran dan tekanan cairan

Kubus Transisional

 

Epitel

ureter, uretra, kandung kemih

menahan tekanan cairan, dan memperluas saluran

Silindris Selapis

 

Epitel

usus halus, usus besar

absorbsi nutrisi dan air

Silindris Berlapis

Semu Bersilia

 

Epitel

dinding tenggorokan, oviduk

mengeluarkan partikel asing dan ovum


Jaringan Ikat

Pada suatu organ, Jaringan Ikat berdiri di bawah jaringan epitel sebagai pengisi dan penguat suatu organ, serta penyimpanan dan pendistribusian zat dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Oleh karena itu, jaringan ikat memiliki berbagai macam bentuk dan variasi demi terlaksananya fungsi-fungsi tersebut. Meski begitu, Jaringan Ikat dapat dikenali karena adanya 3 komponen utama, yaitu:
  1. Komponen Seluler. Jaringan Ikat tersusun atas sel-sel khusus yang memiliki ciri khas berbeda pada tiap jenis jaringan ikat yang disusunnya. Sel-sel ini berperan sebagai pengatur aktivitas, penyimpan dan pengelola zat makanan, serta menjadi aktor pada pertumbuhan jaringan.
  2. Matriks Ekstraseluler. Lingkungan di luar sel-sel jaringan ikat adalah cairan yang kental bahkan padat karena berbagai macam zat terlarut di dalamnya. Matriks menyimpan berbagai macam zat yang digunakan untuk membentuk tekstur jaringan ikat yang diinginkan. Misalnya kalsium untuk tulang, kolagen untuk kulit, albumin untuk darah, dan sebagainya.
  3. Serabut. Serabut adalah komponen padat di luar sel-sel jaringan ikat yang berperan dalam membentuk tekstur jaringan. Serabut mengunci sel-sel jaringan ikat dengan kerapatan yang berbeda. Semakin rapat serabutnya, maka semakin kuat jaringan ikatnya.
Jaringan

Ada 6 jenis jaringan ikat yang tersebar di berbagai organ tubuh manusia. Setiap jaringan disusun oleh sel yang berbeda dan memiliki komposisi matriks serta serabut yang beragam. Berikut daftar jenis jaringan ikat tersebut.

Jenis Epitel

Ciri-Ciri

Lokasi

Fungsi

Jaringan Ikat Longgar / Areolar

Jarak antar sel jarang, matriks lebar, serabut kolagen sedikit

Mengisi dermis kulit

Bantalan dan perekat kulit

Jaringan Ikat Padat / Fibrosa

Sel berjarak dekat, matriks sempit, serabut kolagen banyak dan rapat

Mengisi ligamen dan tendon

Penghubung pada sistem rangka dan otot

Tulang / Osteon

Sel berupa osteosit, matriks mengandung kalsium

Pada sistem rangka

Penyimpan kalsium, pengokoh tubuh, pelindung organ dalam, pelindung saraf spinal

Rawan / Kartilage

Sel berupa kondrosit, matriks mengandung kondroitin dan kolagen

Rawan fibrosa pada ruas tulang belakang, rawan hialin pada hidung dan tenggorokan, rawan elastin pada daun telinga

Pengisi ujung-ujung tulang keras, pelindung organ dalam seperti paru, jantung, dan hati

Jaringan Darah

Terdiri atas sel-sel darah, plasma darah, dan protein darah

Di dalam pembuluh darah dan limfatik

Pendistribusi oksigen dan   nutrisi, serta pertahanan imun tubuh

Jaringan Adiposa

Sel berbentuk droplet, berwarna putih, intisel dipinggir, mengandung lemak encer.

Di dalam dermis kulit, dan sedikit di permukaan organ

Penyimpan lemak, air, dan penghangat tubuh, serta penahan tekanan


Itulah materi Jaringan Hewan Bagian 1 seputar Jaringan Epitel dan Jaringan Ikat. Silakan ikuti pembahasan jaringan hewan lainnya pada artikel Jaringan Hewan Bagian 2 seputar Jaringan Otot dan Jaringan Saraf.

Posting Komentar untuk "Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Bagian 1"